ANALISA INSTRUKSIONAL

PENGERTIAN INSTRUKSIONAL ANALISA
Pembelajaran atau instuksional, atau istilah lain disebut kegiatan belajar mengajar pada dasarnya adalah proses interaksi antara anak dengan lingkungan belajar, seperti, guru, materi, metode, dan media, ruang kelas dan sumber lain yang digunakan untuk kepentingan belajar anak. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan proses dan hasil Pembelajaran maka perlu dilakukan pengkajian secara teliti, mendalam dan analitis terhadap setiap unsur pembelajaran, agar semua komponen atau aspek yang digunakan berkontribusi dan menunjang terhadap kepentingan kegiatan belajar anal.
Yang dimaksud dengan analisa instuksional pada dasarnya adalah upaya untuk mengelola dan mengembangkan seluruh aspek Pembelajaran, sehingga menjadi suatu kesatuan yang saling terkait, terintegrasi dan bersinergi untuk mendukung terjadinya pembelajaran.
Pembelajaran sebagai suatu system terdiri dari empat komponen pokok, yaitu ;
1. Tujuan
2. Isi/materi
3. Metode
4. Evaluasi
Setiap komponen pembelajaran tersebut antara satu komponen lainnya memiliki hubungan yang sangat erat dan menjadi suatu kesatuan yang utuh dan terintegrasi. Oleh karena itu, pembelajaran dikatakan sebagai suatu system. Apabila dibuat dalam bentuk bagan maka akan nampak hubungan timbale balik sebagai berikut.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Komponen pertama yang harus dirumuskan dan ditetapkan adalah “Tujuan Pembelajaran”, tujuan ini harus dirumuskan dengan jelas dan terukur menggambarkan pengalaman belajar atau kompetensi apa yang harus dicapai anak. Dengan tujuan yang jelas maka akan memudahkan untuk menentukan materi apa yang harus diberikan, bagaimana cara membelajarkan (metode), dan dengan alat ukur apa yang tepat digunakan untuk mendapatkan informasi secara akurat mengenai pengalaman belajar yang telah dimiliki anak dari hasil kegiatan belajarnya (evaluasi).








Gambar 1. Hubungan Antar Komponen Pembelajaran

Hubungan keempat komponen pembelajaran tersebut, jika dirumuskan dalam bentuk pertanyaan maka akan nampak keterkaitan sebagai berikut:
1. Kemana pembelajaran itu akan dibawa/diarahkan? ……………
Tujuan
2. Apa yang harus diberikan untuk mencapai tujuan tersebut? ………
Materi
3. Bagaimana cara membelajarkannya? ………..
Metode
4. Bagaimana untuk mengetahui pembelajaran telah tercapai tujuan? Evaluasi

Komponen pertama adalah analisis pembelajaran adalah perumusan tujuan pembelajaran, yaitu rumusan kualifikasi (kemampuan/kompentensi) yang harus dimiliki atau dilakukan anak setiap selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran. Mengingat hasi belajar anak harus segera dapat diketahui setelah anak melaksanakan proses pembelajaran, maka rumusan tujuan pembelajaran harus spesifik dan melalui indikator yang dapat diamati memudahkan untuk diukur hasilnya (observable)
Tujuan pembelajaran merupakan penjabaran dari tujuan-tujuan yang ada diatasnya, yaitu tujuan kurikuler, tujuan instuksional dan tujuan nasional. Dengan demikian tujuan pengajaran (instuksional) merupakan tujuan antara yaitu tujuan yang harus dicapai ditingkat paling bawah (pembelajaran) nsebagai antara untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. Dengan kata lain apabila tujuan pembelajaran tercapai, maka tujuan kurikuler, lembaga dan tujuan nasional dalam batas-batas tertentu sudah tergambarkan tingkat ketercapaiannya
Tiga hal utama tujuan Penyususnan pembelajaran, yaitu;
1. Memahami terhadap isi, karakteristik dari kurikulum yang berlaku, khususnya mengenai Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP),
2. Memahami jenis-jenis pengalaman belajar atau kompetensi yang harus dikembangkan.
3. Memahami dan terampil dalam merumuskan tujuan pembelajaran, sehingga tujuan tersebut secara nyata dapat diberi arah bagi guru dan anak dalam melakukan kegiatan belajar-mengajar.
Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, Hilda Taba menetapkan beberapa kriteria sebagai berikut:
1. Tujuan pembelajaran harus berdimensi dua (proses dan produk). Gambaran proses misalnya anak dapat menyebutkan, dapat memberi warna, dapat menghitung dan seterusnya. Adapun produk menggambarkan penguasaan terhadap bahan atau materi yang sudah dipelajari.
2. tujuan pembelajaran secara spesifik.
3. tujuan pembelajaran harus realistis.
4. tujuan pembelajaran harus dirumuskan dalam upaya memberikan pengalaman belajar secara komprehensif
Benyamin Bloom dkk mengarahkan tujuan pembelajaran kepada 3 (tiga) dimensi utama, yaitu: Kognitif, Afektif dan Psikomotor yang secara rincinya adalah:
1. Kognitif, dengan 6 aspek domain, yaitu:
a. Pengetahuan
b. Pemahaman
c. Penggunaan atau aplikasi
d. Analisa
e. Sintesa
f. Evaluasi
2. Afektif, dengan 5 aspek domain, yaitu:
a. Menerima
b. Menjawab
c. Menilai
d. Mengorganisasikan
e. Memberi sifat atau karakter
3. Psikomotor, dengan 6 aspek domain, yaitu:
a. Gerakan refleks
b. Gerakan dasar dan sederhana
c. Kemampuan menghayati
d. Kemampuan fisik
e. Gerakan yang sudah terampil
f. Komunikasi ekspresif

KARAKTERISTIK DAN TEKNIK MENGIDENTIFIKASI ANAK TK
Tidak mudah mengkaraterisasikan anak, karena manusia adalah: makhluk yang komplek karena selain memiliki jasmaniah yang secara kasatmata dapat diamati, juga dilengkapi dengan unsur-unsur psikis yang bersifat memerlukan waktu dan metode yang tepat untuk dapat menelururinya. Namun demikian upaya untuk memahami karakteristik anak bukan sesuatu yang tidak bias dilakukan sama sekali, karena berdasarkan pengalaman yang biasa ditunjukkan dan dilakukan oleh anak-anak pada umumnya, dan dihubungkan dengan pendapat para ahli yang sejak lama telah mencoba mengamati dan melakukan penelitian tentang perilaku anak, bisa menjadi petunjuk umum untuk membuat deskripsi tentang karakteristik anak, khususnya pada usia Taman Kanak-kanak (4 sampai dengan 6 tahun).
Adapun uraian karakteristik anak prasekolah yang dikemukakan ini berdasarkan pandangan Snowman yang ditulis oleh Soemiarti Patmonodewo, yang pada intinya disarikan sebagai berikut.
1. Karakteristik Segi Fisik (Jasmani)
a. Anak prasekolah pada umumnya sangat aktif, dan telah memiliki penguasaan (control) terhadap tubuhnya.
b. Setelah melakukan kegiatan anak membutuhkan waktu istirahat yang cukup
2. Karakteristik Sosial
a. Umumnya anak memiliki satuaatau dua sahabat dan biasanya cepat berganti
b. Kelompok bermainnya kecil dan tidak terlalu tewrorganisir
c. Tingkah laku unoccupied yaitu tidak bermain dengan sesungguhnya
3. Karakteristik Emosional
a. Cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka
b. Seringkali memperebutkan perhatian orang lain
4. Karakteristik Perkembangan Kognitif Menurut J. Piaget
a. Berpikir dengan memusatkan pada penguasaan simbol-simbol
b. Biasanya anak hanya berkonsentrasi pada satu tanda
c. Mulai belajar menggunakan pemikirannya.
Pemahaman terhadap berbagai karakteristik anak sangat penting terutama bagi:
1. pengembang kurikulum sebagai bahan masukan dalam menyusun program pendidikan agar dihasilkan kurikulum yang memiliki relevansi psikologis, relevansi social dengan hakikat anak itu sendiri.
2. Guru/pengasuh sebagai pedoman dalam melaksanakan proses bimbingan dan kegiatan pengasuhan lain yang dilakukan agar dapat memperlakukan anak sesuai dengan hakekat anak terutama dilihat dari segi kebutuhan anak dibantu proses pertumbuhan dan perkembangannya agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Ada beberapa cara untuk mempelajari atau mengidentifikasi karekteristik anak, antara lain:
1. mengamati
2. mengadakan percakapan
3. sosiometri
4. anecdotal record
5. menyelidiki hasil-hasil pekerjaan anak
6. cumulative record
7. case study.


PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN KEGIATAN.PEMBELAJARAN DI TK
KONSEP DASAR PENILAIAN KEGIATAN DI TK

A. KEDUDUKAN PENILAIAN DALAM KEGIATAN DI TK
Penilaian merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan mutu dan kwalitas pendidikan. Begitu juga dalam menyelenggaran pendidikan prasekolah (usia dini) hasil penialaian yang dilaksanakan sangat berguna untuk mengembangkan program selanjutnya jika unsure-unsur pokok pembelajaran prasekolah (usia dini) itu meliputi komponen bidang pengembangan, program kegiatan dan penilaian







Gambar 2. Keterkaitan Komponen Pembelajaran TK

1. hubungan antara bidang pengembangan dengan program kegiatan. Guru merancang kegiatan dalam bentuk program atau satuan kegiatan disusun dengan mengacu pada bidang pengembangan terpilih, yang biasanya terinci dalam bentuk kemampuan atau kematangan yang hendak dicapai
2. Hubungan antara bidang pengembangan dengan penilaian. Penilaian adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengetahui sejauh mana bidang pengembangan, yakni kemampuan dan kematangan dapat dicapai oleh anak sesuai dengan tahapan yang semestinya.
3. Hubungan antara program kegiatan dengan penilaian

B. PENGERTIAN, TUJUAN DAN FUNGSI
Ahmad Suparman (1994) memberi titik terang, bahwa penilaian atau penilaian sesuatu dalam dunia pendidikan.dari penegasan tersebut, dapat dikemukakan beberapa pengertian penilaian yang rumusannya telah dikaitkan secara terpadu dengan aspek pendidikan maupun pembelajaran, diantara pendapat yang dapat disajikan adalah :
• Diah Harianti (1994) penilaian suatu usaha untuk mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil pengembangan yang telah dicapai oleh anak sesuai dengan kemampuannya
• Norman E Gronlund (Ngalim, 1984): Evaluation ….. a systematic process of determining extent to which instructional objectives are achieved by pupils (penilaian adalah suatu proses yang sistematais untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah tercapai.
• Wrightston (Ngalim, 1984) Educational evaluation is the estimation of the growth and progress of pupils toward objectives or values in the curriculum (penilaian pendidikan ialah penafsiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa kea rah tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan didalam kurikulum)
• Charles D.Hophis dan Richard L. Antes (Joemani, 1988); penilaian adalah usaha untuk mengetahui sejauhmana tingkat perubahan atau kemampuan siswa, yang didapat secara akurat
• Nana Sudjana (1990); penilaian adalah “upaya memberi nilai terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan-tujuan pengajaran

TUJUAN DAN FUNGSI PENILAIAN
Perkembangan merupakan proses yang teratur (Anita E. Woolf Folk 1995, Sroufe 1996). Lingkungan, perilaku dan berbagai rangsangan terhadap anak: termasuk system prasekolah akan banyak mempengaruhi perkembangan setiap individu, dalam hal ini adalah anak. Jika factor pengaruh tersebut bersifat positif dan bermanfaat bagi perkembangan anak tidak perlu dirisaukan, tetapi jika faktor pengaruh ini negative dan mengacaukan system perkembangan anak maka dampaknya akan bertentangan dengan yang diharapkan, bahkan mungkin akan merusak perkembangan anak itu sendiri. Di sisilah nilai filosofis penilaian pada bidang pendidikan dan perkembangan anak prasekolah, yaitu berusaha mengembalikan anak pada fitrah pertumbuhan dan perkembangan secara tepat dan wajar, dan bila mungkin dengan optimal
Disampaing penilaian berdasarkan filosofis diatas penguasaan penilaian oleh para pendidik prasekolah penting diwujudkan sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen pendidik terhadap para pengajar dalam menyampaikan segala pekerjaannya dapat diterima pihak lain
Secara lebih kongkrit hakikat uraian diatas dapat dipahami melalui penjabaran tujuan, fungsi dan manfaat penilaian dibawah ini

Tujuan Fungsi/manfaat
1. Mendapat keputusan tentang kedudukan suatu program pendidikan prasekolah
2. mendapat keputusan tentang tingkat perkembangan anak prasekolah yang sedang mengikuti program

3. Memperoleh gambaran ketercapaian program prasekolah yang dikembangkan

4. mendapatkan kejelasan tingkat kemampuan anak dalam kegiatan (belajar)

5. Mendapatkan informasi tentang kesulitan-kesulitan yang dialami anak 1. Menentukan apakah program perlu diperbaiki, dihentikan
2. Menentukan apakah anak perlu layanan khusus/terbatas, dirujukkan/rekomendasikan pada program tertentu, pengulangan, penga yaan, dan lain-lain
3. Sebagai bahan pertimbangan menempatkan anak pada kegiatan yang sesuai dengan minat dan kemampuan
4. Memberikan bahan informasi kepada orang tua/wali tentang kemajuan dan perkembangan anaknya
5. bahan untuk merekomendasikan pada bidang pengembangan yang lebih sesuai

PROSEDUR, JENIS, DAN ALAT PENILAIAN KEGIATAN DI TK
A. PROSEDUR PELAKSANAAN PENILAIAN DI TK
Untuk memenuhi kinerja penilaian sesuatu harapan diatas, terdapat tiga langkah utama 1) pengamatan, 2) pencatatan, dan 3) pelaporan

B. JENIS-JENIS METODE PENILAIAN ANAK USIA PRASEKOLAH
Sebagian dari jenis metode penilaian ini akan dijelaskan pada bagian ini antara lain:
1. Observasi atau pengamatan
2. Catatan adekdot
3. Percakapan atau interview
4. Pemberian tugas
5. Portopolio

Contoh Alat Penilaian yang dikembangkan CRI Untuk umur 3-6 Tahun
Nama anak : ………… Umur :…………….. Tanggal lahir : ……………….
Jenis Kelamin:………… Guru : ……………. Periode Pengamatan: ………

No Bidang Pengembangan Pengamatan Komentar
Tidak
tera-
mati Tahap
Awal Ber-
Kem-
bang Kon-
sisten
A Perkembangan Sosial dan Emosi
1. Pengenalan diri dan harga diri
a. mendeskripsikan diri, keluarga dan kelompok budaya
b. Menunjukkan sikap positif terhadap diri sendiri dan yang lain
2. Pengendalian dir dan interaksi
a. Mengikuti hamper semua peraturan dan kegiatan rutin
b. Mengekspresikan emosi dengan cara yang sesuai
B Bahasa
1. Bahasa yang diterima
a. Mendengar dengan pengertian bahasa
b. Memberikan reakasi dengan cepat terhadap informasi lisanm
2. Bahasa Ekspresif
a. Berbicara dengan cara yang jelas bagi pendengar
b. Menggunakan bahasa untuk mengkomu nikasikan ide-ide dan perasaan
c. Bereksperimen dengan kata-kata dan bunyi-bunyi
3. Keahlian Bahasa Pramembaca
a. Berkosentrasi atas teks yang diucapkan
b. Menceritakan cerita mengikuti gambar-gambar di buku
c. Menunjukkan kemandirian dalam kegiatan literatur
4. Keahlian bahasa Pramenulis
a. Berminat dalam menggunakan menulis untuk sebuah tujuan
b. Menggunakan huruf-huruf dan bentuk yang sama untuk menciptakan kata-kata atau ide-ide sederhana
C Perkembangan Kognitif
1. Memotivasi dan Memecahkan Masalah
a. Mengenal dan menyelidiki
b. Menunjukkan keingintahuan dan hasrat untuk memecahkan masalah
c. Menunjukkan pikiran yang membangun
d. Membuat perkiraan dan rencana
2. Cara berfikir Logis Matematis
a. Mengkalisifikasikan sesuai atribut
b. Menggunakan benda
c. Membangun dan mengingat kembali urutan kejadianmemahami hubungan kuantitatif

D Kreativitas
1. Apresiasi Kreatif
a. Mencari keindahan dan keharmonisan menurut cerita sendiri
b. menunjukkan ketekunan kreatif
c. menunjukkan minat dan apresiasi terhadap hasil kerjanya sendiri dan hasil kerja anak lainnya
2. Kapasitas Kreatif
a. Menunjukkan minat pada kegiatan-kegiatan kreatif
b. Menunjukkan imajinatif dan gambaran
c. Mengekspresikan diri dengan cara yang kreatif dalam berbagai bidang
d. Interpretasi pribadi
E Perkembangan Jasmani
1. Motorik kasar
a. Menunjukkan kekuatan fisik
b. Bergerak dengan koordinasi dan ke seimbangan
2. Motorik Halus
a. Menunjukkan control
b. Menggunakan gerak terkoordinasi
3. Kesehatan dan Keamanan
a. Mengikuti kegiatan kesehatan dan kebersihan setiap hari
b. Menunjukkan kesadaran akan kea manan di luar maupun di dalam ruangan

KURIKULUM
DAN
BAHASA BELAJAR TK

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pengalan antre BBM

SEHARUSNYA INSENTIF