Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2010

KEMAMPUAN BERBICARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara merupakan kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekpresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Kemampuan ini harus dikuasai oleh semua orang termasuk siswa/i di SMA Negeri 6 Merangin dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Namun, kemampuan berbicara ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk dikuasai, apalagi saat harus berbicara di depan publik. Berbicara di depan publik adalah berbicara didepan orang banyak untuk menyampaikan suatu pokok pikiran, pesan, pertanyaan, tanggapan, atau pendapat tentang sesuatu hal yang kita yakini kepada orang lain agar di dengarkan oleh pendengar atau penyimak. Pada umumnya, orang yang berbicara di depan publik termasuk siswa/i SMA Negeri 6 Merangin merasa sangsi bila berbicara di depan publik karena alasan belum terbiasa berbicara di depan publik. “Kemampuan bicara dan bahsa melibatkan perkembangan kognitif, sensorimotor, psikologis, e

KEMAMPUAN BERBICARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara merupakan kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekpresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Kemampuan ini harus dikuasai oleh semua orang termasuk siswa/i di SMA Negeri 6 Merangin dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Namun, kemampuan berbicara ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk dikuasai, apalagi saat harus berbicara di depan publik. Berbicara di depan publik adalah berbicara didepan orang banyak untuk menyampaikan suatu pokok pikiran, pesan, pertanyaan, tanggapan, atau pendapat tentang sesuatu hal yang kita yakini kepada orang lain agar di dengarkan oleh pendengar atau penyimak. Pada umumnya, orang yang berbicara di depan publik termasuk siswa/i SMA Negeri 6 Merangin merasa sangsi bila berbicara di depan publik karena alasan belum terbiasa berbicara di depan publik. “Kemampuan bicara dan bahsa melibatkan perkembangan kognitif, sensorimotor, psikologis, e

Evaluasi Dalam Pembelajaran

Evaluasi Dalam Pembelajaran 1. Pengertian Evaluasi dan Pengukuran Ada tiga hal yang saling berkaitan dalam kegiatan evaluasi pembelajaran yaitu evaluasi, pengukuran dan tes. Ketiga istilah itu sering disalah artikan sehingga tidak jelas makna dan kedudukannya. Gronlund mengemukakan evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dari pengumpulan, analisis dan intrepretasi informasi/data untuk menentukan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran. Pengukuran adalah suatu proses yang menghasilkan gambaran berupa angka-angka mengenai tingkatan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh individu (siswa). Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis untuk mengukur suatu sampel prilaku [1]. Sejalan dengan pendapat di atas, Hopkins dan Antes mengemukakan evaluasi adalah pemeriksaan secara terus menerus untuk mendapatkan informasi yang meliputi siswa, guru, program pendidikan dan proses belajar mengajar untuk mengetahui tingkat perubahan siswa dan ketepatan keputusan tentang gambaran si