pengalan antre BBM
setelah sholat subuh, ngobrol nyambi nonton berita pagi, macam-macam isinya,... istri tersayang minta tolong carikan minyak bensin kendaraan dinasnya untuk digunakan pada hari minggu ini dan hari-hari kerja berikutnya "pa,... tolong ngantri bensin, masuknya dari sisi kanan, dekat ke tembok,.. nanti mau belanja dan mau dengan apa kita masak jika tidak ada BBM buat ke pasar,....minyak di motor tu dah tidak ada lagi mungkin" dengan sedikit malasan "yakh tapi tolong buatkan kopi dulu"..... "ee, nanti aja,....." berangkat ke POM BENSIN dengan celana pendek, pakae sepatu sket tidak berkaos kaki, baju olahraga tebal dan berjaket hitam karena hari masih pagi sekali: 05.20 WIB. sampai di pom bensin, banyak kendaraan roda dua antri dan ogut berada diposisi entah ke yang berapa (60 mungkin) jalur antri ada 18 (jumlahnya dapat dihitung).... merangsek sedikit demi sedikit, terbaca peringatan dilarang merokok di tembok tapi kok ada yang merokok, adow jeritan kaki tergilas ban motor, tahu-tahu teriakan penjual tahu, tit-tet-tit-tot-weng-weng weng bunyi klakson motor dan mobil, jam 07.10 pengisian belum juga dimulai,... apa memang ada aturannya bula pom bensin harus 07.30 padahal lada mereknya buka 24 jam, merangsek sedikit demi sedikit,.... lelaki semua, mana ceweknya,..... merangsek lagi sedikit demi sedikit....... terlihat pengantri menguras minyaknya yang ada dalam tankinya ke dalam dirigen2 literan,... "kok dikuras mas", "biar ada stok di rumah, dijalan di emperan limabelas ribu lho", dah bisa dikira berapa uang yang akan dikeluarkan...., merangsek maju lagi sedikit demi sedikit, ee, orang yang disamping kok sudah berjarak maju dua motor dariku,... apa bisa loncat ya,..... antrian padat lho,.... jalurnya diposisi saat ini ada 12, maju dari jarak pertama 125 sentimeter. bibir pahit yang ngerokok makin banyak bahkan ada yang begitu dekat dengan pompa pengisian.... "tahu-tahu, aqua-aqua, yang tahu-yang tahu, yang dahaga-yang dahaga" terikan penjaja.... akh paling-paling SPBU ini meledak, terbakar semua,... ngerokok juga akh...... ngepullah asap rokokku,.... pahit di bibir hilang, habis rokokku merangsek maju sedikit demi sedikit, pipi mulai memanas pancaran sinar matahari, polisi datang, satpol pp datang, tetapi jalur lintas sumatera tidak macet, jenis kendaraan yang ngisi beraneka, merangsek lagi sedikit demi sedikit, "woi, jangan kasar gitu dong, lecetnih cat motorku" teriakan di depan sana dan diikuti lagi dengan : wu................., tet..., tit-tet-tit-tot-weng-weng weng bunyi klakson motor dan mobil, rokokku selesai, dan rasa haus mendera, " beli air akh......" "air-air", mendekatlah penjual air " "tiga ribu pak" "apa" keheranan, "yang murah di toko itupak" sambil menunjuk toko yang ada di seberang jalan" ...... wah-wah.... rasa haus memupuskan rasa heran masalah harga air mineral tersebut kemasan 250 cc, " sini bu satu" bayar dengan uang seratus ribu..... di pulanginnya kembaliannya, "wah lumayan juga penghasil ibu ini" pikirku,..... merangsek lagi sedikit demi sedikit, merangsek lagi sedikit demi sedikit, "maju-maju" teriak orang-orang yang ada disekitarku. "jangan kasih lowong sejengkalpun, manfaatkan peluang"........"copet-copet"......... dan ramai lagi bunyi klakson tet..., tit-tet-tit-tot-weng-weng weng..... akhir cerita aku buka tutup tangki minyak di bawah jok motor dinas istriku pada jam 10.50 bbwi. Rp 17.200...... cerita ini hanya berbagi,... kebijakan publik ada ilmu dan seninya,.... bukunnya wiliam dunn: kebijakan yang disusun untuk dipublikasikan dan menjadikan aturan negara mengalami proses, dan proses itupun juga membutuhkan kebijakan.... menurut saya: jangan beri peluang untuk menimbun BBM, kalau mau menaikkan umumkan saja jam 12.00 (00.00) dan besok pagi baru masyarakat yang tidur tadi malam heran saat mengisi BBM, pemerintah sebaiknya jujur dengan masyarakat tentang kemampuan pertamina dalam penyediaan BBM, penuhi dan laksanakan amanat uud 45 dengan jujur, benar dan lurus...... masyarakat sudah terlalu menderita jangan tambah penyebab rasa tidak percaya mereka terhadap pemerintahan SBY JK...... kalau saya, ngak milih waktu pemilu kemarin,.... jadi saya tidak berdosa kan,........
Komentar