KAJIAN TERHADAP MODEL PENINGKATAN GIZI MASYARAKAT MELALUI PROGRAM DESA SIAGA DI BEBERAPA DAERAH RAWAN GIZI




Masalah gizi pada balita menjadi masalah besar karena berkaitan erat dengan indikator kesehatan umum seperti tingginya angka kesakitan dan kematian bayi dan balita. Lebih jauh lagi, kerawanan gizi dapat mengancam kualitas sumber daya manusia di masa mendatang. Strategi pemerintah dalam menanggulangi kasus gizi buruk adalah melalui program desa siaga, yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, serta meningkatkan kemampuan dan kemauan masyarakat desa menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan. Pengembangan desa siaga dilaksanakan dengan penggerakan dan pengorganisasian masyarakat agar kelestariannya lebih terjamin.
Permasalahan yang akan dikaji adalah : a. Bagaimanakah pelaksanaan dan pengaruh model peningkatan gizi masyarakat melalui program desa siaga terhadap kesehatan gizi masyarakat di beberapa daerah rawan gizi?, b. Faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan model peningkatan gizi masyarakat melalui program desa siaga ?, c. Bagaimanakah strategi untuk mengembangkan model peningkatan gizi masyarakat agar lebih efektif?.
Penelitian bertujuan :
a. Mengkaji model peningkatan gizi masyarakat melalui program desa siaga di beberapa desa rawan gizi di wilayah penelitian.
b. Mengkaji hasil dari pelaksanaan model peningkatan gizi masyarakat melalui desa rawan gizi di wilayah Penelitian.
c. Mengidentifikasi factor yang mempengaruh pelaksanaan model peningkatan gizi melalui program desa di beberapa desa rawan gizi di Penelitian.
Penelitian menggunakan metode penelitian deskreptif-analitik, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena mengenai model peningkatan gizi masyarakat melalui program desa siaga dan melakukan analisis terhadap data hasil penelitian. Disain penelitian adalah retrospektif-evaluatif. Penentuan sampel wilayah menggunakan purposive sampling, yaitu dengan kriteria suatu kabupaten yang mempunyai desa dengan status rawan gizi, dan telah diberlakukan program desa siaga. Oleh karena itu sebaiknya penelitian dilaksanakan di beberapa Kabupaten dan kota.
Kesimpulan penelitian sebagai berikut :
a. Kemandirian masyarakat dalam upaya meningkatkan kesehatan gizi sudah baik, namun sekitar 56 % masyarakat belum mengenal istilah Desa Siaga. Hal ini membuktikan bahwa terbentuknya kemandirian masyarakat dalam upaya meningkatkan kesehatan gizi tidak dapat dinyatakan karena adanya Program Desa Siaga.
b. Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan peningkatan gizi masyarakat melalui desa siaga, terdiri dari : faktor pendukung (potensi) dan faktor penghambat. Faktor pendukung, sebagai potensi untuk mengembangkan program desa siaga, antara lain : tersedianya pelayanan dan tenaga kesehatan di tiap desa.
Rekomendasi :
a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik dari tenaga kesehatan maupun dari kalangan masyarakat dengan melakukan pelatihan-pelatihan dan menerapkannya di lapangan secara berkesinambungan.
b. Meningkatkan keterlibatan kepala desa dan perangkatnya serta tokoh masyarakat, dan sosialisasi secara periodik. Meningkatkan alokasi anggaran desa dan penggalakan sumber daya masyarakat terhadap desa siaga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pengalan antre BBM

SEHARUSNYA INSENTIF

ANALISA INSTRUKSIONAL