PENGGUNAAN ALAT PERAGA

1. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

1. Data Awal
Dewasa ini telah dilakukan berbagai upaya dan peningkatan pelajaran Matematika dan IPS di Sekolah. Salah satu penbelajaran yang diarahkan untuk meningkatkan mutu pembelajaran Matematika dan IPS di SD adalah model pembelajaran yang di dasarkan pada pandangan Konturktivis dalam bentuk jurnal hasil penelitian atau penuangan gagasan dalam upaya menggambarkan model pembelajaran Matematika dan IPS.
Model pembelajaran Matematika dan IPS yang di kembangkan berdasarkan pandangan kontruktivis ini memperhatikan dan mempertimbangkan pengetahuan awal sisa yang mungkin diperoleh diluar sekolah. Di sarankan oleh Bell (1993) agar pengetahuan dalam sasaran pembelajaran, karena sangat mungkin terjadi miskonsepsi. Sebaliknya apabila guru tidak memperdulikan konsepsi atau pengetahuan awal siswa, besar kemungkinan miskonsepsi yang terjadi semakin kompleks.
Menurut pandangan kontruktivis dalam proses pembelajaran Matematika dan IPS seyogianya disediakan serangkaian pengalaman berupa kegiatan nyata yang rasional atau dapat dimengerti siswa dan mungkin terjadi interaksi sosial. Dengan kata lain saat proses belajar berlangsung siswa harus terlibat secara langsung dalam kegiatan nyata.
Pembentukan pengetahuan mewarnai pembentukan system konseptual Matematika dan IPS bagi yang mempelajarinya. Model pembelajaran Matematika dan IPS sesuai dengan sifat Matematika dan IPS sebagai pengetahuan deklaratif maupun pengetahuan procedural yang di susun terutama ditentukan oleh tujuan yang ingin dicapai melalui pembelajaran tersebut.
Undang – undang No.2 tahun 2002 menegaskan bahwa system pendidikan nasional, jabatan guru ditentukan sebagai pendidik merupakan fungsional. Untuk itu seorang guru dituntut lebih memiliki pengetahuan yang cukup dalam melaksanakan kinerjanya sesuai dengan tuntutan zaman yang terus berkembang. Dengan bekal seperti itu diharapkan mampu mentransper pengetahuan yang di butuhkan siswa dengan menggunakan metode yang mudah diserap dan ditangkap.
Murid sebagai sasaran pendidikan, sebagai salah satu factor yang lebih berpengaruh. Mereka berkumpul dalam kelas dangan berbagai latar belakang orang tua, lingkungan, ginetiak dan intelegenci yang berbeda. Kondisi ini terkadang dapat menyulitkan mencari system penyampaian materi yang tepat dalam kegiatan proses belajar mengajar belum lagi masalah kurang lengkap nya media belajar, juga mengambil peranan yang tidak kalah pentingnya untuk mencapai tujuan pendidikan nasional secara mulus, sehingga permasalahan ini tidak dapat dikaji dangan menitik beratkan terbatas pada satu objek saja.
Sehubungan cukup luasnya latar belakang masalah maka dalam penelitian ini sengaja hanya difokuskan pada penelitian Metode Observasi dan Penggunaan Alat Peraga untuk meningkatkan siswa kelas IV SD tentang Luas LIngkaran dan kelas VI tentang Sumber Daya Alam Yang Dapat Diperbaharui dan Yang Tidak Dapat Diperbaharui.
Dari uraian di atas dapat di kemukakan beberapa masalah yang berpengaruh terhadap proses belajar mengajar dikelas, seperti :
1) Minimnya pengetahuan guru untuk manyampaikan materi tertentu.
2) Penggunaan metode pengajaran tidak disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan dan cenderung guru hanya menggunakan metode ceramah saja.
3) Siswa mempunyai latar belakang orang tua, lingkungan, genetika dan intelegensi yang berbeda.
4) Kurang lengkapnya media pembelajaran.
5) Mata pelajaran Matematika di kelas IV untuk materi Luas LIngkaran 20 orang siswa yang mencapai ketuntasan belajar hanya 39,3 %.
6) Dan Mata Pelajaran IPS dikelas VI untuk materi Sumber Daya Alam Yang Dapat Diperbaharui dan Yang Tidak Dapat Diperbaharui.
2. Identifikasi Masalah
Dari kelima masalah tersebut, masalah 1,2,3 dan 4 dalam hal ini bukan masalah pembelajaran yang dapat diperbaiki oleh guru. Masalah 2, 5 dan 6 adalah yang merupakan masalah pembelajaran yang dapat diperbaiki oleh guru.

3. Analisis Masalah
Penggunaan metode pembelajaran yang tidak disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan akan cenderung guru hanya menggunakan metode ceramah cara. Merupakan masalah yang dianggap penting dan harus segera dipecahkan serta inilah yang merupakan akar permasalahan yang sesungguhnya.


B. RUMUSAN MASALAH
Masalah merupakan sebagian kebutuhan seseorang untuk dipecahkan, orang / peneliti ingin mengadakan penelitian karena ingin mendapatkan jawaban dari masalah yang di hadapi.
Perumusan masalah sering diartikan pula sebagai pembatasan masalah atau pormulasi masalah ( Danim, 2002 ) dalam buku “Menjadi Peneliti Pualitatif”, menyatakan masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan, atau teori dan praktek, antara visi dan realita.
Dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa masalah adalah suatu objek penelitian yang perlu dipecahkan oleh peneliti.
Kaitan dengan penelitian ini yang menjadi rumusan masalah bagi seorang peneliti adalah : Bagaimana penerapan metode Bervariasi dan Media gambar untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas IV tentang Luas Lingkaran dan kelas VI tentang Sumber Daya Alam Yang Dapat Diperbaharui dan Yang Tidak Dapat Diperbaharui..
C. TUJUAN PERBAIKAN
Setiap rumusan masalah yang di tuliskan dalam penelitian ini memiliki tujuan yang ingin dicapai dengan rumusan masalah/permasalahan.
Tujuan yang di maksud itu merupakan tahap akhir yang ingin dicapai dalam penelitian. Dalam buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah STAIN Jember (2002)” disebutkan bahwa “Tujuan Penelitian hendaknya dirumuskan secara jelas, singkat, Operasional dan mengacu pada perumusan masalah.
Dari pendapat tersebut diatas, maka tujuan dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1) Mendiskripsikan penerapan metode Bervariasi dalam pembelajaran.
2) Mengetahui sejauh mana penerapan metode Bervariasi terhadap siswa.

D. MANFAAT PERBAIKAN
Dalam pelaksanaan penelitian, setiap peneliti berharap apa yang diteliti dapat mendatangkan manfaat baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memiliki manfaat antara lain :

1) Bagi Peneliti
1. Sebagai salah satu syarat penyelesaian studi pada program S I PGSD
2. Untuk lebih meningkatkan profesionalisme sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik.

2) Bagi Siswa
Penelitian yang dilaksanakan guru juga dapat menjadi model bagi siswa. Guru yang terampil melaksanakan penelitian yang akan selalu kritis terhadap hasil belajar siswa, sehingga :
a. Siswa merasa mendapat perhatian khusus dari guru. Sikap kritis ini dapat menjadi model bagi siswa untuk selalu menyikapi kinerjanya dengan melakukan analisis seperti yang dilakukan oleh gurunya.
b. Siswa juga dapat berperan sebagai peneliti bagi hasil belajarnya sendiri.
c. Motivasi dan hasil belajar siswa menjadi meningkat.

3) Bagi Sekolah ( Lembaga )
Dengan terbiasanya guru melakukan penelitian, berbagai strategi dan teknik pembelajran yang dapat dihasilkan dari sekolah untuk disebar luaskan kesekolah lain. Dengan demikian, sekolah mempunyai kesempatan besar untuk berubah secara menyeluruh. Dalam konteks ini, peneliti diharapkan dapat sebagai sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah.






























II. KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar
Pada saat ini tampaknya banyak disadari bahwa diantara berbagai input dan konteks, proses dan output atau hasil yang seimbang bahkan menjamin mutu pendidikan, langkah-langkah sudah di mulai dari misi, tujuan, sasaran dan target
Dalam bentuk desain perencanaan yang mantap, para pendidik harus selalu sadar akan hasil yang ingin di capai itu. Pada giliranya akan memberi motivasi untuk mengupayakan input dan proses yang tepat bahkan saat ini terdapat kecendrungan kuat untuk menentukan standar hasil pendidikan dalam bentuk perumusan kompentensi yang harus di capai sesuai jenjang dan satuan pendidikan ( BAB IX pasal 35 Undang-undang Sisdiknas 2003)
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam proses pembelajaran diperlukan penelitian tindakan kelas agar permasalahan yang di hadapi dapat terpecahkan, penelitian tindakan kelas adalah tindakan yang di lakukan guru di dalam kelas sendiri melalui refleksi dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru sehingga hasil belajar meningkat. (Wardani Wihardit Nasution 2003)
B. Media Pengajaran
Di dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ternyata penggunaan media sangat membantu proses belajar mengajar ” Media ” berasal dari bahasa Latin merupakan bentuk jamak dari ”Medium” secara hafifah ” Perantara ” (Between), yaitu perantara sumber pesan dengan penerima pesan
(Heinich, dkk 1982)
Dalam proses pembelajaran media dapat diperhatikan Sebagai berikut :
a. Teknologi pembawa pesan yang dapat di manfaatkan untuk keperluan pembelajaran (Schraimn 1977)
b. Sarana pisik untuk menyampaikan isi materi pembelajaran seperti buku, film, vidio, slide, dan sebagainya (Briggs, 1977)
c. Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun dipandang dengar termasuk teknologi perangkat kerasnya (Nea 1969)

Media pembelajaran dapat dikleompokkan menjadi :
1. Media visual
2. Media Audio
3. Media Audio-visual
(Winata Putra dkk, dalam buku strategi belajar mengajar 1977)
Dalam proses pembelajaran matematika kelas IV tentang luas lingkaran yang cocok untuk digunakan adalah media visual yang tidak diproyeksikan (gambar diam) dalam hal ini merupakan gambar
Menurut Helmech (1982) merupakan bentuk jamak dari kata media yang secara terpisah berarti ” Perantara ” yaitu perantara sumber pesan dengan penerima pesan dalam proses pembelajaran media ini dapat diperhatikan Sebagai berikut :
a. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan keperluan pembelajaran ( Schram, 1977) dalam strategi belajar mengajar.
b. Sarana pisik untuk menyampaikan isi/materi pelajaran seperti buku, film, vidio, slide, (Briggs 1977) dalam strategi belajar.
C. Macam-macam Media Pengajaran
a. Menurut Ha. Malik penggunaan media Sebagai berikut :
- Gambar bersifat kongkrit
- Gambar mengatasi batas waktu dan ruang
- Gambar mengatasi kekurangan daya mampu pada luas lingkaran
- Dapat digunakan untuk menjelaskan suatu masalah
- Mudah digunakan baik untuk perorangan maupun kelompok
Dalam hal itu pemilihan dan desain media/ alat peraga harus disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan agar antara bahan ajar dan media saling berhubungan dengan demikian materi yang disampaikan dapat di serap siswa denga tepat dan pembelajaran jadi menarik maka semua tujuan yang ingin dicapai dapat berhasil dengan baik
Setelah media/alat peraga digunakan kemudian dapat disimpan dengan baik karena dapat dipergunakan pada poko bahasan berikunya :
Adapun kriteria penulisan media menurut Arsyat, a (1996)
a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta konsep, prinsip, gagasan.
c. Praktis,luas, bertahan lama
d. Guru terampil menggunakannya
e. Mengelompokkan sasaran
Dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pembelajaran IPS maka seorang guru dapat menggunakan media, yang sesuai dengan materi yang diajarkan
D. Manfaat Media Pendidikan
Media atau alat peraga dapat membantu proses belajar mengajar IPS untuk mencapai tujuan yang telah di rumuskan. Lebih khusus alat peraga adalah benda-benda kongkrit atau model tiruan media/ tiruan media/ alat peraga tersebut ada yang sudah jadi ada juga yang harus didesain sendiri dilihat dari fungsinya :
a. Memberi motivasi belajar
b. Memberi variasi dalam pembelajaran
c. Mempengaruhi daya abstrak
d. Memperkenalkan, memperbaiki dan meningkatkan pengertian konsep dari fungsi memberi motivasi belajar bagi kita bahwa alat peraga dapat memberi semangat baru bagi siswa dalam pembelajaran IPS artinya siswa merasa senang dan tidak tegang dlam belajar. Dengan demikian di karenakan adanya ketenangan dan kenyamanan dalam belajar maka siswa akan menyukai belajar IPS maka apa yang terjadi tujuan pembelajaran dapat di capai dengan sempurna
E. Pengertian Alat Peraga
1. Meicet dalam Umar (1992) menyatakan bahwa alat adalah merupakan alat-alat pelajaran sejarah pengindraan yang tampak dan dapat diamati. Darhim (1992) menyatakan bahwa alat peraga adalah suatu alat yang penggunaannya di intekgrasikan dengan tujuan dan isi pembelajaran
2. Menurut Edgar Dale dalam Subari (1994:95) media peraga adalah sebagai alat bantu pengajaran. Alat peraga adalah alat digunakan oleh pengajar untuk mewujudkan atau mendemontrasikan bahan pengajaran guna memberi pengertian atau gambaran yang jelas tentang pelajaran yang diberikan.
3. Menurut Winata Putra (1992: 273) alat peraga dapat membantu siswa agar berfikir logis dan sisematis, sehingga mereka pada akhirnya mempunyai pola pikir yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan bantuan alat peraga siswa akan semakin mudah memahami hubungan antara lingkungan sekitarnya, dan kegunaan sehari-hari. Diharapkan dengan adanya keadaan seperti ini mereka terdorong untuk mempelajari lebih lanjut.
F. Fungsi Alat Peraga
Menurut Winata Putra (1992:273) fungsi alat peraga adalah membantu guru dalam :
1. Memberi penjelasan konsep
2. Merumuskan atau membentuk konsep
3. Melatih siswa dalam ketrampilan
4. Memberikan penguatan konsep kepada siswa
5. Melatih siswa dalam pemecahan masalah
6. Mendorong siswa untuk berfikir kritis dan analitik
7. Mendorong siswa untuk melakukan pengamatan terhadap suatu objek secara sendiri
8. Melatih siswa untuk menemukan suatu ide-ide baru dan relasinya dengan konsep-konsep
G. Metode Mengajar
Selain metode dalam proses belajar mengajar dapat juga diterapkan penggunaan metode mengajar :
1. Metode ceramah/ cerita
2. Metode diskusi
3. Metode Tanya jawab
4. Metode latihan
5. Metode tugas
6. Metode sosio drama/ bermain peran
7. Metode demontrasi
8. Metode pemecahan masalah
9. Metode kerja kelompok
10. Metode karya wisata
11. Metode simulasi
12. Metode permainan
13. Metode partisi patorik
14. Metode pembinaan nilai
Petunjuk pelaksanaan kegiatan belajar kelas IV SD. Departemen pendidikan dan kebudayaan (1995-1996)
Metode diskusi adalah aktifasi dari kelompok siswa berbicara, saling bertukar informasi maupun pendapat tentang sebuah topik atau masalah dimana setiap anak mencari jawaban/ penyelesaian problem dari segala segi dan kemungkinan yang ada, metode ini sangat efektif untuk melatih keberanian dan keterampilan anak dalam berkomunikasi dan mengemukakan pendapat (Petunuk Pelaksanaan kegiatan Belajar Mengajar Kelas VI SD Departemen pendidikan dan kebudayaan (1995/1996)
Keunggulan metode diskusi
a. Siswa bertukar pikiran
b. Merangsang siswa untuk mengeluarkan pendapat
c. Mengembangkan rasa tanggung jawab
d. Membina kemampuan berbicara
e. Siswa belajar memahami pikiran orang lain
Keunggulan metode diskusi
a. Memerlukan waktu yang banyak
b. Apabila guru tidak dapat membimbing, diskusi tidak efektif
c. Apabila siswa tidak memahami konsep belajar diskusi tidak efektif (Drs. H. Udin. Siswa Winata Putra dkk dalam buku strategi belajar mengajar (1997).
Dalam proses pembelajaran guru dapat juga menggunakan berbagai bentuk pengajaran kelompok agar tidak membosankan, misalnya bentuk permainan serta menggunakan metode mengajar yang bervariasi dan media yang tepat (Suciati dkk 2005)


III. PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subjek Penelitian.
1. Lokasi
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas VI SD No. 98/VI Bangko VI pada semester II, jumlah siswa 20 orang, laki-laki 10 orang dan perempuan 10 orang
2. Waktu
Waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas sebagai berikut :
- Bidang Studi MATEMATIKA
1. Siklus I : Senin, 22 Februari 2010
2. Siklus II : Selasa, 2 Maret 2010
3. Siklus III : Senin, 8 Maret 2010
- Bidang studi IPS
1. Siklus I : Selasa, 23 Februari 2010
2. Siklus II : Rabu, 3 Maret 2010
3. Siklus III : Selasa, 9 Maret 2010
3. Mata pelajaran
a. MATEMATIKA
b. IPS
4. Kelas : VI (enam)
5. Karakteristik Siswa
Siswa berasal dari beberapa suku yaitu, Jawa, Minang, Melayu, umumnya orang tua siswa berasal dari pendatang dan bekerja sebagai buruh, hanya sebagian kecil menjadi PNS. Sarana dan prasarana sekolah hampir lengkap
B. Deskripsi Persiklus
1. Rencana Tindakan
Kegiatan perencanaan tindakan yang dipersiapkan adalah :
a. Membuat rencana perbaikan pembelajaran dan LKS
b. Menyediakan media pembelajaran
c. Menyiapkan pedoman penelitian
2. Pelaksanaan tindakan
Yang melaksanakan tindakan adalah peneliti, bertempat diruang kelas VI dan IV , waktu pelaksanaan tindakan pada saat proses pembelajaran Matematika dan IPS
a. Bidang Studi Matematika

Siklus I
1. Apresiasi : Tanya jawab tentang materi yang sudah di ajarkan. Menunjukkan bagian-bagian luas lingkaran
2. Mengadakan tanya jawab tentang luas lingkaran.
3. Menulis kesimpulan
4. Penilaian
Siklus II
1. Apresiasi : Mengaitkan pelajaran yang sudah dipelajari dengan pelajaran yang di bahas
2. Menjelaskan cara membaca bagian-bagian luas lingkaran
Media gambar
3. Meminta beberapa orang siswa menyelesaikan soal pada kartu yang telah disediakan
4. Menulis kesimpulan
5. Penilaian
Siklus III
1. Apresiasi : Menggali pengalaman siswa tentang luas lingkaran
2. Berdikusi untuk membahas soal dengan menggunakan media gambar dan melaporkan hasilnya
3. Menulis kesimpulan
4. Penelitian
b. Bidang studi IPS
Siklus I
1. Apresiasi : Mengajukan pertanyaan tentang menyusun kalimat yang benar pada penggunaan SDA yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui
2. Mebgadakan tanya jawab tentang materi yang dibahas
3. Penelitian
Siklus II
1. Apresiasi : Menggali pengalaman siswa tentang SDA yang dapat diper baharui dan yang tidak diperbaharui
2. Siswa diminta membaca contoh di dalam buku IPS Kelas VI
3. Mengadakan tanya jawab tentang SDA yang dapat diperbahrui dan yang tidak dapat diperbaharui
4. Penilaian
Siklus III
1. Apresiasi : Mengadakan tanya jawab tentang SDA yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui
2. Siswa berdiskusi membahas soal yang di sediakan guru sesuai dengan alat peraga yang di sediakan
3. Melaporkan hasil diskusi
4. Menulis kesimpulan
5. Penilaian
3. Pengamatan/ Pengumpulan data/ Instrumen
Yang Melakukan Pengamatan Penelitian
Yang Diamati
a. Keaktipan siswa
b. Hasil belajar siswa
Data yang dikumpulkan
a. Data Keaktipan siswa
b. Data dari belajar siswa
Instrumen yang dipakai adalah :
Alat penilaian guru (APKG1 dan 2)
a. Observasi/ Pengamatan
b. Butir soal
c. Buku bacaan
d. Media gambar
e. Alat Tulis
4. Refleksi
Refleksi diri merupakan penilaian kelas teradap hasil belajar mengajar, observasi dibantu teman sejawat dengan berpedoman pada APKG 1 dan 2
a. Bahan Refleksi
1. Data hasil observasi keaktipan siswa
2. Data hasil belajar siswa
b. Merefleksikan siswa : Pengamatan
c. Waktu : Setelah hasil pepbelajaran
d. Cara merefleksikan pengamatan : Menganalisa dan evaluasi hasil pengamatan
e. Pihak pembantu : teman sejawat
f. Instrumen APKG 1 dan 2

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/II
Alokasi Waktu : 1 x 45 Menit

A. Standar Kompetensi
Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran dan volume prisma tegak.
B. Kompetensi Dasar
Menghitung luas lingkaran.
C. Indikator :
- Menghitung sifat-sifat luas lingkaran.
- Menerapkan rumus luas lingkaran dalam pemecahan masalah.
D. Tujuan perbaikan :
Setelah melakukan kegiatan ini siswa di harapkan mampu :
- Menningkatkan nilai anak
- Memberi motivasi cara belajar anak
- Meningkatkakan kegairahan dalam proses belajar mengajar
E. Materi ajar : Menghitung sifat-sifat luas lingkaran dan prisma
tegak.
F. Metode pembelajaran : Observasi dan Demonstrasi
G. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran :
a. Kegiatan awal ( 5 Menit )
- Menguji pengetahuan siswa dengan meminta siswa menyebutkan berbagai bentuk luas lingkaran yang mereka ketahui.
b. Kegiatan inti ( 35 Menit )
- Guru mengajak siswa untuk memperhatikan benda-benda diruang kelas dan menyebutkan luas lingkaran apa saja yang mereka temukan.
- Guru memperlihatkan gambar prisma tegak kepada siswa.
- Guru menjelaskan sifat-sifat kedua prisma tegak tersebut.
- Siswa diminta untuk menyebutkan perbedaan antara luas lingkaran dan prisma tegak tersebut.
c. Kegiatan akhir ( 10 Menit )
- Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan.
- Siswa di minta mengerjakan soal latihan.
H. Alat dan Sumber Belajar :
- Gambar luas lingkaran dan prisma tegak.
- Terampil Matematika IV (Yudhistira)
I. Evaluasi :
• Evaluasi pada pencapaian siswa dilakukan selama proses belajar dan pada akhir pelajaran dengan memberi tugas tertulis dalam pembelajaran.

1. Hitunglah luas lingkaran yang memiliki diameter 28 cm ?
2. Sebuah meja berbentuk lingkaran dengan jari-jari 35 cm, berapa luas cm ?
Jawaban
1. Diameter lingkaran 28 cm
Jari-jari = ½ dari diameter
½ x 28 cm = 14 cm
Luas lingkaran = 22/7 x r x r
22/7 x 14 cm x 14 cm = 716 cm²
Jari-jari = 35 cm
2. Luas lingkaran = 22/7 x 35 cm x 35 cm
= 22/7 x 175 cm² = 3850 cm²

BANGKO, 22 Pebruari 2010
Mengetahui Mahasiswa
Kepala Sekolah



( ASRIN, A.Ma.Pd) ( ENDANG KURNIAWATI)
NIP. 196212211983031006 NIM : 816 013 149




RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VI (Enam) / II (Dua)
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Standar Kompetensi : Persebaran sumber daya alam, sosial dan aktifitas dalam perekonomian
B. Kompetensi Dasar : Kemampuan menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta manfaatnya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.
C. Indikator :
- Mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya alam dan kaitanya dengan kegiatan ekonomi
- Membedakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui
- Menggunakan peta setempat untuk menunjukkan persebaran sumber daya alam .
D. Tujuan Pembelajaran :
- Siswa fokus pada saat proses pembelajaran berlangsung
- Siswa mampu mencapai nilai diatas rata-rata

E. Materi ajar : Sumber daya alam dan kegiatan ekonomi
F. Metode Pemelajaran :
- Ceramah
- Tanya Jawab
- Diskusi
- Penguasaan
G. Langkah-langkah pembelajaran :
a. Kegiatan awal : (5 menit)
• Apersepsi
- Kesiapan kelas, absensi
- Tanya jawab mengenai sumber daya alam
• Motivasi
o Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberi pertanyaan tentang materi yang sudah dan akan di ajar
b. Kegiatan inti : (35 menit)
o Menjelaskan mengenai sumber daya alam (SDA)
o Membedakan SDA yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui
o Diskusi
c. Kegiatan akhir : ( 5 menit)
o Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah diajarkan
o Dan pemberian tugas.
H. Alat / Bahan / dan Sumber ajar
- Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu untuk SD Kelas IV Tim Bina Karya Guru
- Buku pengetahuan Sosial 4 Penerbit Perca
- Peta dan gambar
I. Evaluasi
Tes tertulis.
1. Sebutkan 2 macam sumber daya alam ?
2. Minyak bumi termasuk sumber daya alam ..............
3. Pertanian, perkebunan termasuk sumber daya alam ............
4. Sumber daya alam yang terdapat di Sawah Lunto melalui pertambangan adalah ..................

Jawaban :

1. Yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui
2. Yang tidak dapat diperbaharui
3. Yang dapat diperbaharui
4. Batu Bara

Bangko, 2 Maret 2010
Mengetahui, Mahasiswa
Kepala Sekolah


(ASRIN, A.Ma.Pd) (ENDANG KURNIAWATI)
NIP : 1962122119830331006 NIM : 816 013 149

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI PERSIKLUS
1. DATA TENTANG RENCANA KELAS IV MATEMATIKA
Perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan pada tiga siklus memperlihatkan hasil penilaian Matematika Kelas IV Sebagai berikut :
Tabel I : Nilai Pembelajaran Matematika Siswa Kelas IV SD
No. Nama Murid L/P Siklus Daya Serap Ketuntasan
I II III Ya Tidak
1. Hendra Rahmat L 40 60 80 √
2. Wandra Torik L 50 65 90 √
3. Taufik Saputra7 L 70 75 95 √
4. Randi Siswanto L 73 75 85 √
5. Andi Saputra L 75 80 90 √
6. Abdul Hadi L 65 60 85 √
7. Ishak L 65 70 90 √
8. Hendri L 40 60 70 √
9 Yudi Hidayat L 45 65 85 √
10. Wira Laksana L 70 60 70 √
11. Wahyu Fahmi L 55 60 80 √
12. Yolan R P 65 55 95 √
13. Aprida yeni P 65 80 85 √
14. Mardianti P 85 85 90 √
15. Marhamah P 40 55 75 √
16. Saripah P 60 70 85 √
17. Tuti Lestiani P 65 75 90 √
18. Yulia Anisa P 50 90 80 √
19 Rika Wulandari P 60 70 80 √
20. Febria Astuti P 70 65 90 √
JUMLAH
RATA-RATA 1208 1365 1690
60,4 68,2 84,5

Dari tabel I di atas dapat kita lihat adanya perbaikan nilai rata-rata:
Siklus I : 6,0
Siklus II : 6,8
Siklus III : 8,4

Untuk lebih lanjut pada diagram disajikan jumlah siswa berdasarkan sebaran nilai pada setiap siklus.
Bidang Studi Matematika Kelas IV (EMPAT)
Siklus I
0 - 49 = 6 orang = 30 %
50 - 70 = 11 orang = 55 %
> 70 = 3 orang = 15 %

Siklus II
0 - 49 = - orang = 0 %
50 - 70 = 13 orang = 65 %
> 70 = 7 orang = 35 %
Siklus III
0 - 49 = - orang = 0 %
50 - 70 = 2 orang = 10 %
> 70 = 18 orang = 90 %


2. Pengamatan dan refleksi keberhasilan dan kegagalan

Siklus I
a. Data keaktifan siswa
 Siswa tidak aktif bertanya dan menanggapi pertanyaan yang diajukan
b. Data hasil belajar
 Sebagian besar tidak dapat menjawab pertanyaan diakhir pembelajaran
Siklus II
a. Data keaktifan siswa
 Sebagian besar siswa sudah aktif dalam proses pembelajaran berlangsung
b. Data hasil belajar
b. Belum semua siswa dapat menjawab pertanyaan
Siklus III
a. Data keaktifan siswa
a. Siswa sudah aktif menjawab dan menanggapi pernyataan dalam proses pembelajaran
b. Data hasil belajar
 Siswa sudah mampu menjawab pertanyaan

Hasil penelitian pengamatan terhadap siswa yang dicerminkan oleh nilai tes siswa pada tiap mata pelajaran pada setiap siklus. Berikut ini ditampilkan nilai siswa untuk bidang studi IPS kelas VI pada setiap siklus.

2. DATA TENTANG RENCANA KELAS IV MATA PELAJARAN IPS
Perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan pada tiga siklus memperlihatkan hasil penilaian IPS Kelas VI Sebagai berikut :
Tabel II : Nilai Pembelajaran IPS Siswa Kelas VI
No. Nama Murid L/P Siklus Daya Serap Ketuntasan
I II III Ya Tidak
1. Andi Pratama L 55 65 85 √
2. Afrizal L 50 70 85 √
3. Arjuni P 40 50 70 √
4. Ariantara L 45 55 70 √
5. Asmarinda P 55 65 80 √
6. Diana Y P 80 85 90 √
7. Faizal Asrori L 75 80 90 √
8. Joko Wanto L 78 85 90 √
9 Intan Wulandari P 75 80 85 √
10. Irfan L 65 75 75 √
11. Mahmud L 80 80 90 √
12. Mohd Gayus L 50 75 75 √
13. Nur Salama P 60 65 75 √
14. Norita Nur P 70 80 85 √
15. Noni Adrianti P 70 70 80 √
16. Taufik Savalas L 50 65 80 √
17. Tari Gustina P 80 85 90 √
18. Teti Armandia P 50 65 75 √
19 Tono Agusro L 40 75 80 √
20. Tuti Saraswatie P 70 75 80 √
21 Welly Hardjo L 75 80 85 √
22 Weni Agustian P 45 50 75 √
23 Uswatun P 75 80 90 √
24 Zahlul Metalmeti L 38 45 75 √
25 Zahara P 80 85 90 √
JUMLAH
RATA-RATA 1551 1790 2045
6,2 7,1 8,2

Dari tabel II di atas dapat kita lihat adanya perbaikan nilai rata-rata:
Siklus I : 6,2
Siklus II : 7,1
Siklus III : 8,2


2. Bidang Studi IPS Kelas VI
Siklus I
0 - 49 = 9 orang = 36 %
50 - 70 = 7 orang = 28 %
> 70 = 9 orang = 36 %
Siklus II
0 - 49 = 3 orang = 12 %
50 - 70 = 7 orang = 28 %
> 70 = 15 orang = 60 %
Siklus III
0 - 49 = - orang = 0 %
50 - 70 = 2 orang = 8 %
> 70 = 23 orang = 92 %



3. Pengamatan dan rafleksi keberhasilan dan kegagalan
Siklus I
a. Data keaktifan siswa
 Siswa tidak aktif dalam proses belajar mengajar sebab di kelas sebelah ribut karena tidak ada guru
b. Data hasil belajar
 Siswa tidak dapat menjawab soal dengan sempurna diakhir pembelajaran

Siklus II
a. Data keaktifan siswa
 Sebagian besar siswa sudah aktif dalam berdiskusi di kelompoknya masing-masing dan sebagian lagi sibuk keluar kelas karena adanya teman yang berkelahi
b. Data hasil belajar
c. Kelompok yang aktif dapat menjawab pertanyaan sedangkan yang tidak aktif belum dapat menjawab pertanyaan
Siklus III
a. Data keaktifan siswa
 Siswa sudah aktif bersama-sama dalam kelompoknya menyelesaikan tugas
b. Data hasil belajar
 Nilai di akhir pembelajaran sudah mencapai ketentuan

B. Pembahasan dari Setiap Siklus
I. Bidang Studi Matematika Kelas IV
Siklus I
Kegiatan pada siklus I untuk kemampuan merencanakan aspek yang ada adalah menentukan bahan pembelajaran dan merumuskan tujuan, memilih skenario, dan kegiatan pembelajaran.
Dalam pelaksanaan pembelajaran aspek yang ada adalah mengecek ruang dan fasilitas pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran (Aspek yang ada belum cukup ada perbaikan) melaksanakan penelitian proses dan hasil belajar, sehingga nilai yang dicapai rendah. Nilai rata-rata pada siklus I adalah 6,2.
Siklus II
Kegiatan pembelajaran pada siklus II untuk kemampuan merencanakan aspek yang ada adalah menentukan bahan pembelajaran dan merumuskan tujuan, memilih skenario, kegiatan pembelajaran, merancang pengelolaan kelas dan tampilan dokumen rencana pembelajaran.
Dalam pelaksanaan pembelajaran aspek yang ada adalah mengecek ruang dan fasilitas pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran (Aspek yang ada belum cukup ada perbaikan) melaksanakan penelitian proses dan hasil belajar, dengan kesan umum pelaaksanaan pembelajaran, sehingga nilai yang dicapai sudah ada peningkatan. Nilai rata-rata pada siklus II adalah 7,1.

Siklus III
Pada siklus ini kemampuan merencanakan dan pelaksanaan pembelajaran dan semua aspek yang diamati sudah muncul sehingga nilai yang dicapai siswa sudah baik dan sudah mempunyai ketuntasan dalam belajar. Nilai yang dicapai siswa paling rendah adalah 70 dan nilai rata-rata keseluruhan siswa adalah 8,2.

II. Bidang Studi IPS Kelas VI
Siklus I
Kegiatan pada siklus I untuk kemampuan merencanakan aspek yang ada adalah menentukan bahan pembelajaran dan merumuskan tujuan, memilih skenario, dan kegiatan pembelajaran (Belum semua aspek muncul) dan merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan penilaian.
Dalam pelaksanaan pembelajaran aspek yang ada adalah mengecek ruang dan fasilitas pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran (Aspek yang ada belum cukup ada perbaikan) melaksanakan penelitian proses dan hasil belajar, sehingga nilai yang dicapai rendah. Nilai rata-rata pada siklus I adalah 6,0.
Siklus II
Kegiatan pembelajaran pada siklus II untuk kemampuan merencanakan aspek yang ada adalah menentukan bahan pembelajaran dan merumuskan tujuan, memilih skenario, kegiatan pembelajaran, merancang pengelolaan kelas dan tampilan dokumen rencana pembelajaran.
Dalam pelaksanaan pembelajaran aspek yang ada adalah mengecek ruang dan fasilitas pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran (Aspek yang ada belum cukup ada perbaikan) melaksanakan penelitian proses dan hasil belajar, dengan kesan umum pelaaksanaan pembelajaran, sehingga nilai yang dicapai sudah ada peningkatan dari siklus I. Nilai rata-rata pada siklus II adalah 6,8
Siklus III
Pada siklus ini kemampuan merencanakan dan pelaksanaan pembelajaran dan semua aspek yang diamati sudah muncul sehingga nilai yang dicapai siswa sudah baik dan sudah mempunyai ketuntasan dalam belajar. Nilai yang dicapai siswa paling rendah adalah 70 dan tertinggi adalah 100, dan nilai rata-rata keseluruhan siswa adalah 8,4.



V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.
1. Penggunaan media gambar dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui.
2. Penerapan metode Observasi dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang luas lingkaran.
B. Saran.
1. Untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui.
2. Untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang luas lingkaran.
3. Untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan kegiatan proses pembelajaran yang dihadapi guru sehari-hari. Sebaiknya guru melakukan penelitian tindakan kelas.























DAFTAR PUSTAKA
Asep Herry Hedrawan, dkk (2003). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran.
Tim FKIP, Pemantapan Kemampuan Profesional, UT.
Igak Wardani (2003). Kuswara Wihardit (1970). Noehi Nasution. Penelitian Tindakan Kelas.
Suciati, dkk. Belajar dan Pembelajaran 2.
Tri Novia Nelitayanti, dkk. Pengetahuan Sosial 4 Intermasa.
Yudhistira, Terampil Matematika 5.
(2000) Oemar Hamalik, Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan system.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pengalan antre BBM

SEHARUSNYA INSENTIF

ANALISA INSTRUKSIONAL