persiapan adipura
menyambut pelaksanaan adipura, pemerintah daerah bergegas memberi lipstick area/kawasan/instansi/institusi dan masyarakat yang akan dinilai, ...... dengan proyek tanpa perencanaan atau dengan proyek yang dianggarkan,.... akibatnya semua wajah kota berubah secara instan,.... tetapi yang tidak berubah adalah akar rumput, yaitu: perilaku warga kota, pegawai negri sipil atau swasta dan masyarakat yang akan dinilai,.... saya mencontohkan perilaku membuang sampah di kantor,..... mungkin dapat bersih lagi jika ada petugas cleaning servicenya,....dan si cleaning service akan kembali membersihkan sampah pada hari berikutnya..... selama 365 hari karena ada pegawai khususnya bagian keuangan dan yang suka buat laporan hari minggu atau hari libur adalah hari yang cocok buat kerja membohongi kinerja yang sebenarnya,..... dan begitulah perilaku membuang sampah dan membersihkan sampah. kenapa kita yang membuang sampah tidak berikhtiar untuk tidak membuat sampah dengan cara:
- menulis konsep surat atau dokumen terlebih dahulu dengan menggunakan kertas bekas dan ada kesepakatan antara konseptor dengan yang punya order,.. hal ini untuk upaya efisiensi, bukan meremehkan....
- pemilik order surat atau dokumen benar-benar menguasai isi surat dan teknik-teknik menulis surat atau dokumen serta bahasa indonesia yang baik dan benar (tidak seperti kabid saya yang lansung memprint RKA sebanyak 4 rim kertas tanpa ada koreksi atau pemaran terlebih dahulu, rupanya beliau punya toko manisan di pasar)
- menggunakan kertas doorslagh sebelum menggunakan HVS 70 gram atau 80 gram sebagai memory atau nota dinas
- tidak menggunakan ukuran folio jika isi surat cukup diprint dengan menggunakan ukuran quarto. dan seterusnya atau sebaliknya
- menyusun kertas limbah jika juga ada dalam kotak supermi atau kotak kertas HVS dan menempatkannya dalam rak tersusun dan diberi merek ( seperti yang pernah saya lihat tertulis "gunakan kertas ini untuk mencatat apa yang akan belanjakan, untuk menulis apa yang akan anda sampaikan/ide/isi dokumen")
- perkantoran tidak menyediakan asbak rokok di meja pegawainya tetapi menyiapkan tempat khusus untuk merokok, kalau setiap kantor dinas punya kantin tidak salahnya pimpinan membuat kebijakan merokoklah anda di kantin sambil ngopi dan cukup satu batang saja, tinggalkan bungkusnya disana.
- semua pintu ruang menyediakan TPS/kerangjang sampah tertutup yang hygienes dan asri
- setiap TPS di TTU berada dalam bangunan khusus dengan lokal exhauster dan pintu in out segaris yang dapat dilalui mobil sampah, (telp saya untuk detailnya: 08127476811)
- selokan kota dan jalan raya kota tidak terbuka
- memberikan pakaian seragam kepada pemulung setelah diberikan pelatihan (materi pelatihan ada dengan saya, telp saya untuk detailnya: 08127476811)
- menyediakan perangkat incenarator 50-150 kg (RSD kol abundjani ada contohnya) dengan petugas khusus.
- ada kebijakan arsip elektronik untuk dokumen resmi instansi dan atau departemen yang disimpan di PDE dan arsip tertulis disimpankan di Dinas ARSIP DAERAH (Jika ada KPK periksa saja dokumennya disana, kalaupun disimpan di rumah khawatir diketahui keluarga dan jika ada pemulung ditukar oleh anak-anak kita dengan mainan plastik yang akhirnya juga akan menjadi limbah.
- ada kebijakan yang mengatur ibu-ibu hanya menggunakan satu kantong kresek besar, 1 kresek sedang dan 1 kresek kecil jika berbelanja harian di pasar atau di super market dan tidak menerima lagi kresek jika penjual memberikan barang belanjaan dengan kresek baru, sampai dirumah kantong-kantong ini dilipat lagi dan dislipin di tempat yang aman (kalau tidak akan digunakan anak-anak untuk bahan layangan)
- setiap rumah di pinggir jalan punya TPS plastik droom yang ditempatkan diluar pagar dengan di cat nomor rumahnya agar limbah keluarga dapat diangkut mobil dinas kebersihan ( tidak disarankan droom plat seng atau baja karena akan mudah karatan dan keropos) ini untuk partisipasi masyarakat....
- akses-akses pelayanan publik harus berkesesuaian dengan kemudahan dan keselamatan masyarakat baik secara fisik ataupun secara administrasi (saya ada contoh yang tidak memudahkan dan tidak memberikan keselamatan kepada masyarakat, telp saya untuk detailnya: 08127476811)
- kota harus punya terowongan bawah tanah untuk lalu lintas limbah cair
- penggunaan pihak ketiga dalam kegiatan pemeliharaan kebersihan adan keasrian kota lebih dikenal dengan nama "contracting out) (telp saya untuk detailnya: 08127476811)
- penyediaan area billboard dengan pajak penggunaan tanpa pengecualian (semua event hanya disitu nempelkan propaganda atau promosinya, tidak seperti sekarang jelang pemilu kacau balau alias kacua balua)
- mencari, mengenal dan mengetahui checklist penilaian adipura untuk dilakukan self assesment dan proses perbaikan
- ajak pns dengan latar belakang pendidikan kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat untuk diskusi dan jika perlu walhi atau kalau mampu greenfeace yang hasilnya segera diimplementasikan, kalau diskusi saja kesimpulannya akan jadi dokumen yang dapat saja tidak berguna (limbah akan bertambah lagi) dan masyarakat terlibat
- benar-benar menjalankan perda tentang ternak yang dilepas, karena kotorannya jelas saja merusak mata dan hidung yang akhirnya pada telinga juga kebagian
- mengurangi penggunaan kantong plastik dan sebagainya yang tidak mudah larut.
- membatasi kemasan makanan plastik masuk ke area jajanan pasar anak-anak (koperindag dan kesehatan,... nilai gizi makanan biasanya tidak ada)
- memberikan peluang pinjaman modal bagi pengumpul material pemulung untuk melengkapi alat-alat pengolah limbah sebelum di kirim ke penampung besar.
- dinas kesehatan dimintakan kesediaannya untuk mengevaluasi standarisasi TTU
- dinas peternakan kalau ada menjaring anjing dan kera peliharaan yang lepas dan tanpa tuannya untuk dimusnahkan,.....
- banyak lagi jika mau browsing di internet atau studibanding ke malaysia atau singapura
Komentar