tetap ingin jadi widya iswara
setelah pelantikan jabtan pejabat-pejabat daerahku oleh bapak bupati, aq terdiam,....
bagaimana aq bisa merubah keadaan jika aq berada di luar dari sistem yang menurutku tidak kondusif dan penuh dengan dosa kecil (ndahk tahu bagaimana dosa besarnya: mbohongin rakyat kali salah satu contohnya)aq jadi cuek, emangnya ada ruginya buatku, rasanya hanya saja ilmu pengetahuanku yang aq peroleh karena dibantu biaya oleh pemerintah jadi sia-sia,.... apalagi aq tak dianggap ada oleh mereka setelah itu,....
ku coba aplikasikan diri ke PPSDM DEPKES untuk ikut Widyaiswara dan jawabannya aku sudah terdaftar dan menunggu panggilan untuk seleksi dan pelatihan, .... lama juga aku menunggu, rasa bosan terus tumbuh dan aku telah menambah dosa kecil dengan jarang masuk kantor,.... kehidupan lingkungan kantor hanya sampai ke diriku (didengar telingaku) sebagai informasi yang tak perlu aq tanggapi, aq semakin tak peduli karena usahaku yang kecil-kecil dapat menghidupi ku dan membiayai anakku, .... kegiatan harianku belajar dan belajar untuk mempersiapkan diri menjadi widyaiswara,....
lama-lama aku terenyuh mendengar kabar kelas kantorku turun, kunjungan pelanggan turun, disiplin pegawai profesional menurun, ada gejolak yang berhubungan dengan reward, wah-wah masalah yang seharusnya tidak terjadi jika saja:
* struktural tidak mengambil bagian hasil kerja fungsional (jasa pelayanan contohnya)
* hari kerja sama (enam hari) semua
* tidak memberlakukan disiplim jam kerja kepada fungsional khusus (karena memang ada aturan menterinya)
* selalu melibatkan unsur fungsional dan profesional pada setiap rencana tindakan, rencana kegiatan dan rencana anggaran dan rencana-rencanaan lainnya bagi pengembangan dan peningkatan organisasi dalam memenuhi tuntutan publik.
* selalu berkomunikasi, selalu berkoordinasi dan selalu berbagi,.....
* tidak membedakan golongan pangkat dan lain sebagainya untuk kehidupan yang berhubungan dengan sosial organisasi (kalau orang tua a sakit dijenguk, tetapi tidak menjenguk orang tua g yang meninggal karena ia pegawai rendahan)
akh sudahlah kalau dibeberkan tentu ada solusinya:
memang ada solusinya tetapi tidak akan aq beberkan disini, karena apa karena aku ingin dengan kemampuanku dan tanganku merubahnya sendiri, kesempatan itu akan aku ujudkan jika aku nantinya jadi widya iswara depkes,..... semoga apa yang aku cita-citakan berhasil,..... mohon do'anya
bagaimana aq bisa merubah keadaan jika aq berada di luar dari sistem yang menurutku tidak kondusif dan penuh dengan dosa kecil (ndahk tahu bagaimana dosa besarnya: mbohongin rakyat kali salah satu contohnya)aq jadi cuek, emangnya ada ruginya buatku, rasanya hanya saja ilmu pengetahuanku yang aq peroleh karena dibantu biaya oleh pemerintah jadi sia-sia,.... apalagi aq tak dianggap ada oleh mereka setelah itu,....
ku coba aplikasikan diri ke PPSDM DEPKES untuk ikut Widyaiswara dan jawabannya aku sudah terdaftar dan menunggu panggilan untuk seleksi dan pelatihan, .... lama juga aku menunggu, rasa bosan terus tumbuh dan aku telah menambah dosa kecil dengan jarang masuk kantor,.... kehidupan lingkungan kantor hanya sampai ke diriku (didengar telingaku) sebagai informasi yang tak perlu aq tanggapi, aq semakin tak peduli karena usahaku yang kecil-kecil dapat menghidupi ku dan membiayai anakku, .... kegiatan harianku belajar dan belajar untuk mempersiapkan diri menjadi widyaiswara,....
lama-lama aku terenyuh mendengar kabar kelas kantorku turun, kunjungan pelanggan turun, disiplin pegawai profesional menurun, ada gejolak yang berhubungan dengan reward, wah-wah masalah yang seharusnya tidak terjadi jika saja:
* struktural tidak mengambil bagian hasil kerja fungsional (jasa pelayanan contohnya)
* hari kerja sama (enam hari) semua
* tidak memberlakukan disiplim jam kerja kepada fungsional khusus (karena memang ada aturan menterinya)
* selalu melibatkan unsur fungsional dan profesional pada setiap rencana tindakan, rencana kegiatan dan rencana anggaran dan rencana-rencanaan lainnya bagi pengembangan dan peningkatan organisasi dalam memenuhi tuntutan publik.
* selalu berkomunikasi, selalu berkoordinasi dan selalu berbagi,.....
* tidak membedakan golongan pangkat dan lain sebagainya untuk kehidupan yang berhubungan dengan sosial organisasi (kalau orang tua a sakit dijenguk, tetapi tidak menjenguk orang tua g yang meninggal karena ia pegawai rendahan)
akh sudahlah kalau dibeberkan tentu ada solusinya:
memang ada solusinya tetapi tidak akan aq beberkan disini, karena apa karena aku ingin dengan kemampuanku dan tanganku merubahnya sendiri, kesempatan itu akan aku ujudkan jika aku nantinya jadi widya iswara depkes,..... semoga apa yang aku cita-citakan berhasil,..... mohon do'anya
Komentar