FASE-FASE PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN MANUSIA

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan (development) berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perubahan ini bersifat kualitatif mengenai suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks (Elizabeth B. Hurlock). J.P. Chaplin mengumpulkan empat arti perkembangan :
1) Perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme, mulai lahir sampai mati.
2) Pertumbuhan.
3) Perubahan dalam bentuk dan dalam Integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam bagian-bagian fungsional.
4) Kedewasaan atau kemunculan pola-pola dari tingkah laku yanmg tidak dipelajari.
Menurut (Elizabeth B. Hurlock), bahwa manusia merupakan makhluk yang tidak pernah statis dan mandek, karena suatu perubahan-perubahan senantiasa terjadi dalam dirinya dalam berbagai kapasitas kemampuan baik yang bersifat biologis maupun yang bersifat psikologis. Pendapat Elizabeth B. Hurlock tersebut telah terbukti bahwa, sejak terjadi suatu proses pertemuan antara sel telur dan sel sperma yang membentuk suatu embrio dan membesar lagi disebut dengan janin (fetus) kemudian setelah tiga bulan janin tersebut telah terbentuk menyerupai bayi. Masa sebelum lahir merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan manusia yang sangat kompleks, yaitu terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya jaringan syaraf yang membentuk system dengan lengkap. Dan dilanjutkan dengan masa pertumbuhan setelah lahir.
Pertumbuhan (Growth) dan perkembangan anak dimulai sejak masa pembuahan sampai usia kehamilan 8 (delapan) minggu dan masa janin usia kehamilan delapan minggu hingga 42 minggu dan di akhiri sampai pada usia dewasa.
Dan yang harus perlu diperhatikan menurut (Dalyono 2007) bahwa pertumbuhan mencakup 2 aspek, yaitu aspek kuantitatif dan aspek kualitatif. Perubahan kuantitatif cenderung kita sebut dengan “tumbuh”, yaitu pembesaran pada materiil jasmaniah, dengan ditandainya perubahan jumlah gigi, rambut, tinggi dan berat badan. Pada aspek kualitatif cenderung kita sebut dengan “bertumbuh”, yang dapat juga dihubungkan dengan kerohaniahan, yang terkait dengan fungsi struktur kejiwaan yang kompleks beserta dinamika prosesnya, ditandai dengan bertambahnya ide, kesan dan pengetahuan sebagai akibat dari belajar. Diantara kedua aspek tersebut terjadi sebuah perbedaan peristiwa, namun keduanya terjadi secara sambung-menyambung dan saling menunjang, dengan demikian didalam suatu pertumbuhan terjadi dua proses yang saling berbarengan, yaitu proses pertumbuhan dan proses pematangan. Proses pematangan ini dikibatkan oleh terjadinya perubahan emosional yang menumbuhkan perangai pribadi manusia. Diferensiasi struktur dan akumulasi pengalaman menghasilkan pertumbuhan kapasitas intelektual atau kecakapan untuk melakukan sesuatu.
I.2 Rumusan Masalah
1 Bagaimana sebenarnya hukum perkembangan manusia?
2 Bagaimana fase perkembangan manusia?
3 Apa hubungan hukum dan fase di dalam perkembangan dan pertumbuhan manusia?

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Hukum Perkembangan Manusia
Perkembangan (development) berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perubahan ini bersifat kualitatif mengenai suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks (Elizabeth B. Hurlock).
Menurut (Dalyono 2007), beliau telah membagi hukum-hukum perkembangan, menjadi beberapa macam, antara lain:
1) Perkembangan adalah kualitatif.
Perkembangan tidak mengenai materi, melainkan mengenai fungsi. Telah dikemukakan di atas, bahwa perubahan fungsi tidak terjadi secara kuantitatif, melainkan secara kualitatif. Dengan demikian, perkembangan itu kualitatif. Kualitatif disini disambungkan dengan hasil dari perubahan yang tidak dihargai secara kuantitatif.
2) Perkembangan sangat dipengaruhi oleh proses dan hasil dari belajar
Dengan belajar, orang memperoleh pengalaman. Pengalaman belajar meliputi aspek-aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. Belajar merupakan kegiatan yang dinamis, oleh karena itu, wajarlah bahwa pengetahuan, ketrampilan, dan sikap seseorang menjadi berkembang. Perkembangan pengetahuan, ketrampilan dan sikap seseorang ini akan menentukan tingkat kedewasaan seseorang. Tingkat-tingkat kedewasaan seseorang merupakan indikator penting bagi perkembangan orang itu, baik secara jasmaniah maupun rohaniah/ kejiwaan.
3) Usia Ikut mempengaruhi perkembangan
Dengan bertambahnya usia, maka pertumbuhan seseorang berlangsung terus menuju kepada tingkat kematangan-kematangan tertentu pada fungsi-fungsi jasmaniah. Kematangan fungsi jasmaniah dapat mempercepat proses perkembangan, baik pada fungsi jasmaniah itu sendiri maupum pada fungsi kejiwaan
4) Masing-masing individu mempunyai tempo perkembangan yang berbeda- beda. Dalam keadaan normal perkembangan seseorang berlangsung dalam tempo tertentu dan tidak mesti sama bila dibandingkan dengan tempo perkembangan orang lain.
5) Dalam keseluruhan periode perkembangan, setiap species perkembangannya Setiap individu berkembang dengan mengikuti pola umum yang sama, karena setiap individu mempunyai materi serta fungsi-fungsi yang sama untuk bertumbuh.
6) Perkembangan dipengaruhi oleh hereditas dan lingkungan
Faktor hereditas menumbuhkan fungsi-fungsi dan kapasitas, sedangkan pendidikan dan lingkugan mengembangkan fungsi-fungsi dan kapasitas itu baik stimulti dan heredeter, maupun stimulti lingkungan berinteraksi saling mempengaruhi untuk menimbulkan proses petumbuhan dan perkembangan.
7) Pertumbuhan yang lambat dapat dipercepat.
Penyakit, tekanan batin, kekecewaan, keputusasaan dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan pribadinya. Kelambatan perkembangan dapat dipercepat melalui kepemimpinan–pengajaran yang didaktis, penciptaan lingkungan yang kondusif di sekolah maupun diluar sekalah.
8) Perkembangan melalui proses individuasi dan integrasi.
Yaitu dengan jalan mendefinisikan gerakan-gerakan khusus secara berangsur-angsur dari pola gerak global maupun umum. Contohnya: gerakan tangan merupakan suatu yang global itu kemudian disusul dengan gerakan otot balik pada tangan dan jari untuk dapat memegang sesuatu benda yang akhirnya berkembanglah kecakapan sensoris motorik seperti menulis dan memetik gitar.

II.2 Fase Perkembangan manusia
Berikut fase perkembangan manusia menurut Robert Hafigurst (1972) :
1 Fase perkembangan bayi dan kanak-kanak:
Secara kronologis (menurut urutan waktu), masa bayi (infancy atau babyhood) berlangsung sejak seorang individu manusia dilahirkan dari rahim ibunya sampai berusia sekitar setahun.
2 Fase perkembangan anak-anak (late childhood) berlangsung pada usia 6 sampai 12 tahun.
Dengan ciri-ciri utama sebagai berikut:
2.1 memiliki dorongan untuk keluar dari rumah dan memasuki kelompok Sebaya.
2.2 Keadaan fisik yang memungkinkan yang mendorong anak untuk memasuki dunia permainan dan pekerjaan yang membutuhkan; ketrampilan jasmani.
2.3 Memiliki dorongan mental untuk memasuki dunia konsep, logika, symbol, dan, komunikasi yang luas.
3 Fase perkembangan Remaja. Masa remaja (adolescence) menurut sebagian ahli psikologi terdiri atas sub-sub masa perkembangan sebagai berikut:
3.1 Subperkembangan prepuber selama kurang lebih dua tahun sebelum masa puber.
3.2 Subperkembangan puber selama dua setengah sampai tigasetengah tahun.
3.3 Subperkembangan post-puber, yakni saat perkembangan biologis sudah lambat tapi masih berlangsung pada bagian organ tertentu. Saat ini merupakan akhir masa puber yang mulai menampakkan tanda-tanda kedewasaan.
4 Fase Perkembangan Dewasa
Masa dewasa awal (early adhulthood) ialah fase perkembangan saat seorang remaja mulai memasuki usia dewasa, yakni usia 21-40 tahun
5 Fase perkembangan setengah baya
Masa setengah baya (middle age) adalah masa yang berlangsung antara usia 40 sampai 60 tahun. Di saat usia 40 tahun seseorang mengalami pubertas kedua karena mereka senang lagi bersoleg, suka bersikap dan berbuat emosional/mudah marah dan bahkan jatuh cinta lagi.

6 Fase perkembangan usia tua
Masa tua (old age) adalah fase terakhir kehidupan manusia. Usia ini berlangsung antara usia 60 tahun sampai berhembusnya nafas terkhir (akhir hayat). Mereka yang menginjak usia 60 tahun keatas yang dalam istilah psikologi disebut “senescence” (masa tua) biasanya ditandai dengan perubahan-perubahan kemampuan motorik yang semakin merosot.
7. Pendapat lain
Tahap tahap perkembangan manusia memiliki fase yang cukup panjang. Untuk tujuan pengorganisasian dan pemahaman, kita umumnya menggambarkan perkembangan dalam pengertian periode atau fase perkembangan.
Klasifikasi periode perkembangan yang paling luas digunakan meliputi urutan sebagai berikut: Periode pra kelahiran, masa bayi, masa awal anak anak, masa pertengahan dan akhir anak anak, masa remaja, masa awal dewasa, masa pertengahan dewasa dan masa akhir dewasa.
Perkiraan rata rata rentang usia menurut periode berikut ini memberi suatu gagasan umum kapan suatu periode mulai dan berakhir. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai pada setiap periode tahap tahap perkembangan manusia:
Periode prakelahiran (prenatal period) ialah saat dari pembuahan hingga kelahiran. Periode ini merupakan masa pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel tunggal hingga menjadi organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan perilaku, yang dihasilkan kira kira dalam periode 9 bulan.
Masa bayi (infacy) ialah periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial.
Masa awal anak anak (early chidhood) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah, mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam jam untuk bermain dengan teman teman sebaya. Jika telah memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri masa awal anak anak.
Masa pertengahan dan akhir anak anak (middle and late childhood) ialah periode perkembangan yang merentang dari usia kira kira enam hingga sebelas tahun, yang kira kira setara dengan tahun tahun sekolah dasar, periode ini biasanya disebut dengan tahun tahun sekolah dasar. Keterampilan keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan berhitung telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan pengendalian diri mulai meningkat.
Masa remaja (adolescence) ialah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
Masa awal dewasa (early adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tugapuluhan tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.
Masa pertengahan dewasa (middle adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enam puluhan tahun. Ini adalah masa untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir.
Masa akhir dewasa (late adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada usia enam puluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru.





BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Menurut (Elizabeth B. Hurlock), bahwa manusia merupakan makhluk yang tidak pernah statis dan mandek, karena suatu perubahan-perubahan senantiasa terjadi dalam dirinya dalam berbagai kapasitas kemampuan baik yang bersifat biologis maupun yang bersifat psikologis.
Menurut (Dalyono 2007), beliau telah membagi hukum-hukum perkembangan, menjadi beberapa macam, antara lain:
1. Perkembangan adalah kualitatif.
2. Perkembangan sangat dipengaruhi oleh proses dan hasil dari belajar dengan belajar.
3. Usia Ikut mempengaruhi perkembangan.
4. Masing-masing individu mempunyai tempo perkembangan yang berbeda-beda.
5. Dalam keseluruhan periode perkembangan, setiap species perkembangan mengikuti pola umum yang sama.
6. Perkembangan dipengaruhi oleh hereditas dan lingkungan.
7. Pertumbuhan yang lambat dapat dipercepat
8. Perkembangan melalui proses individuasi dan integrasi.

Fase Perkembangan manusia.
Berikut fase perkembangan manusia menurut Robert Hafigurst (1972)
1. Fase perkembangan bayi
2. Fase perkembangan kanak-kanak
3. Fase perkembangan Remaja
4. Masa Perkembangan Dewasa
5. Masa perkembangan setengah baya
6. Fase perkembangan usia tua
Ada hubungan hukum dan fase tersebut ialah, bahwa fase tersebut merupakan suatu urutan perkembangan manusia secara khusus, di dalam proses pertumbuhan manusia tersebut ada suatu sebab musabab dan juga gejolak-gejolak yang dihadapi dan tidak mungkin dihindari manusia itu sendiri, hal tersebut memang sudah diatur oleh hukum alam tempat manusia bersosialisasi
Fase Perkembangan yang dikemukakan oleh FREUD :
• fase oral ( 0 – 1 ). pada fase ini mulut merupakan daerah pokok aktivitas dinamis. sumber kenikmatan yang pokok diasalkan dari mulut adalah makan.
• fase anal ( 0 – 3 ). Pada fase ini cathexis dan anti carthexis berpusat pada fungsi eliminatif ( pembuangan kotoran ). Pengeluaran faeces menghilangkan sumber sumber ketidak senangan dan menghasilkan rasa lega. Ketika pembiasan akan kebersihan ( toilet training ) dimulai – pada tahun kedua – anak mendapat pengalaman pertama tentang pengaturan impuls impuls dari luar. Dia harus menunda kenikmatan yang timbul dari defekasi. Pengaruh yang diterima oleh anak dalam pembiasan akan kebersihan ini dapat mempunyai pengaruh yang jauh pada sifat sifat kepribadian kemudian : apabila ibu bersikap keras dan menekan, anak mungkin menahan faecesnya sehingga anak mempunyai sifat kurang bebas. Apabila ibu bersikap membimbing dengan kasih sayang dan memuji anak defekasi, maka anak menjadi dasar kreativitas dan produktivitas.
• fase falis ( 3 -5 ). Pada fase ini alat alat kelamin merupakan daerah erogen terpenting. Oedipus komplex pada laki laki itu cinta kepada ibu dan ayah sebagai saingan dan tokoh identifikasi. Castration complex. Pada perempuan namanya elektra komplex, cinta pada ayah dan ibu sebagai saingan dan ibu tokoh identifikasi. penys entry.
• fase latent ( 5 – 12 ) pada fase ini impuls impuls cenderung untuk ada dalam keadaan tertekan.
• fase pubertas ( 12/13 – 20 ). pada fase ini impuls impuls menonjol kembali. Apabila ini dapat dipindahkan dan disublimasikan oleh das ich dengan berhasil maka sampailah orang kepada fase kematangan terakhir, yaitu :
• fase genital

DAFTAR PUSTAKA

1. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
2. Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2008.
3. Jusuf Mudzakir, Abdul Mujib, Nuansa Psikologi Islam, Jakarta: PT, Raja Grafindo Persada, 2002.
4. www.Pertumbuhan Manusia.co.id
5. http://www.scribd.com/doc/20785636/Hukum-Dan-Fase-an-Manusia-makalah
6. http://www.psikologizone.com/fase-fase-perkembangan-manusia
7. http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/fase-fase-perkembangan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

VMN Domain Search

permohonan pindah

WHO DAN KONTRIBUSINYA